Di bagian selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Hal tersebut menyebabkan provinsi ini memiliki obyek wisata berupa pantai yang bisa menarik banyak wisatawan. Salah satu wisata pantai yang terkenal di Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis.
Pantai ini berjarak sekitar 29 km arah selatan dari kawasan Malioboro. Tepatnya berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pantai Parangtritis dapat dicapai dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Jalan menuju ke arah pantai ini pun sudah beraspal dan datar.
Dikisahkan bahwa nama Parangtritis diberikan oleh seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit yang bernama Dipokusumo. Dia bersemedi di kawasan ini. Saat bersemedi, dia melihat air tumaritis (menetes) di antara parang (batu karang). Dari hal tersebut kemudian tempat ini diberi nama Parangtritis.
Terdapat mitos ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis dilarang untuk memakai pakaian berwarna hijau muda karena pantai ini diyakini oleh masyarakat sebagai wilayah kekuasaan Ratu Laut Selatan bernama Nyi Roro Kidul yang menyukai warna hijau muda. Selain itu, Pantai Parangtritis juga merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti bersama Gunung Merapi dan Keraton Yogyakarta. Dalam kisah lain disebutkan juga bahwa pantai ini merupakan tempat bertemunya Panembahan Senopati yang selesai bertapa dengan Sunan Kalijaga.
Pantai ini memang sarat dengan kisah mistis yang terus mengakar di kebudayaan Yogyakarta. Terbukti hingga sekarang masih banyak orang yang mengkeramatkan tempat ini sebagai tempat bermeditasi. Bahkan pantai ini selalu digunakan oleh Keraton Yogyakarta sebagai tempat melarung sesaji yang dikenal dengan nama labuhan.
Terlepas dari unsur mistis, Pantai Parangtritis menyimpan keeksotikan bagi para pengunjungnya. Di pantai ini merupakan spot yang indah untuk menyaksikan panorama cakrawala pada saat sunset. Panorama sunset di Pantai Parangtritis terbilang cukup eksotis dan romantis untuk disaksikan dengan ditemani suara deburan ombak dan semilir angin laut yang menerpamu apalagi jika kamu melihat sunset sambil menaiki andong kecil yang disebut bendi. Bendi ini akan membawamu berjalan-jalan menyusuri Pantai Parangtritis. Dengan Rp. 20.000, kamu sudah bisa menyusuri pantai bolak balik dengan bendi.
Kamu juga dapat menyewa motor ATV (all-terrain vehicle) di pantai ini. Biaya sewanya antara Rp. 50.000-100.000 per setengah jam. Terdapat pula para pedagang jagung bakar di area pinggiran pantai yang ikut meramaikan suasana sunset di Pantai Parangtritis. Mereka akan menemanimu hingga malam tiba.
Di pantai ini juga sering diadakan event paralayang maupun festival layang-layang baik skala nasional maupun internasional. Gumuk pasir yang menyerupai padang pasir di Afrika pun dapat kamu temukan di sekitaran pantai ini. Gumuk pasir ini pernah menjadi lokasi syuting video klip Agnes Monica dan Letto. Selain itu juga, banyak foto pre-wedding yang mengambil panorama gumuk pasir Pantai Parangtritis ini.
Untuk berenang di Pantai Parangtritis juga tidak diperbolehkan hingga ke tengah laut. Ada batasan area berenang yang tidak boleh kamu langgar karena akan membahayakan dirimu sendiri.
Tersedia toilet dengan air bersih yang dapat kamu gunakan untuk membilas diri selesai bermain di pantai. Jika ingin beristirahat, tersedia berbagai penginapan yang bertebaran di sekitar pantai dengan tarif mulai dari Rp. 40.000. Tak perlu khawatir kelaparan karena terdapat berbagai warung makan yang menyediakan makanan dan minuman di sekitar pantai.
Angkutan umum yang melayani jurusan hingga Pantai Parangtritis hanya tersedia hingga pukul 17:00 WIB. Jika ingin melihat keeksotikan sunset di Pantai Parangtritis sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan sewa. Tiket masuk ke Pantai Parangtritis sebesar Rp. 5.000 per orang.
Pantai ini berjarak sekitar 29 km arah selatan dari kawasan Malioboro. Tepatnya berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pantai Parangtritis dapat dicapai dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Jalan menuju ke arah pantai ini pun sudah beraspal dan datar.
Dikisahkan bahwa nama Parangtritis diberikan oleh seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit yang bernama Dipokusumo. Dia bersemedi di kawasan ini. Saat bersemedi, dia melihat air tumaritis (menetes) di antara parang (batu karang). Dari hal tersebut kemudian tempat ini diberi nama Parangtritis.
Terdapat mitos ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis dilarang untuk memakai pakaian berwarna hijau muda karena pantai ini diyakini oleh masyarakat sebagai wilayah kekuasaan Ratu Laut Selatan bernama Nyi Roro Kidul yang menyukai warna hijau muda. Selain itu, Pantai Parangtritis juga merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti bersama Gunung Merapi dan Keraton Yogyakarta. Dalam kisah lain disebutkan juga bahwa pantai ini merupakan tempat bertemunya Panembahan Senopati yang selesai bertapa dengan Sunan Kalijaga.
Pantai ini memang sarat dengan kisah mistis yang terus mengakar di kebudayaan Yogyakarta. Terbukti hingga sekarang masih banyak orang yang mengkeramatkan tempat ini sebagai tempat bermeditasi. Bahkan pantai ini selalu digunakan oleh Keraton Yogyakarta sebagai tempat melarung sesaji yang dikenal dengan nama labuhan.
Terlepas dari unsur mistis, Pantai Parangtritis menyimpan keeksotikan bagi para pengunjungnya. Di pantai ini merupakan spot yang indah untuk menyaksikan panorama cakrawala pada saat sunset. Panorama sunset di Pantai Parangtritis terbilang cukup eksotis dan romantis untuk disaksikan dengan ditemani suara deburan ombak dan semilir angin laut yang menerpamu apalagi jika kamu melihat sunset sambil menaiki andong kecil yang disebut bendi. Bendi ini akan membawamu berjalan-jalan menyusuri Pantai Parangtritis. Dengan Rp. 20.000, kamu sudah bisa menyusuri pantai bolak balik dengan bendi.
Kamu juga dapat menyewa motor ATV (all-terrain vehicle) di pantai ini. Biaya sewanya antara Rp. 50.000-100.000 per setengah jam. Terdapat pula para pedagang jagung bakar di area pinggiran pantai yang ikut meramaikan suasana sunset di Pantai Parangtritis. Mereka akan menemanimu hingga malam tiba.
Di pantai ini juga sering diadakan event paralayang maupun festival layang-layang baik skala nasional maupun internasional. Gumuk pasir yang menyerupai padang pasir di Afrika pun dapat kamu temukan di sekitaran pantai ini. Gumuk pasir ini pernah menjadi lokasi syuting video klip Agnes Monica dan Letto. Selain itu juga, banyak foto pre-wedding yang mengambil panorama gumuk pasir Pantai Parangtritis ini.
Untuk berenang di Pantai Parangtritis juga tidak diperbolehkan hingga ke tengah laut. Ada batasan area berenang yang tidak boleh kamu langgar karena akan membahayakan dirimu sendiri.
Tersedia toilet dengan air bersih yang dapat kamu gunakan untuk membilas diri selesai bermain di pantai. Jika ingin beristirahat, tersedia berbagai penginapan yang bertebaran di sekitar pantai dengan tarif mulai dari Rp. 40.000. Tak perlu khawatir kelaparan karena terdapat berbagai warung makan yang menyediakan makanan dan minuman di sekitar pantai.
Angkutan umum yang melayani jurusan hingga Pantai Parangtritis hanya tersedia hingga pukul 17:00 WIB. Jika ingin melihat keeksotikan sunset di Pantai Parangtritis sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan sewa. Tiket masuk ke Pantai Parangtritis sebesar Rp. 5.000 per orang.