Search Hotels

Check-in Date

calendar

Check-out Date

calendar

Jumat, 19 April 2013

Desa Tablanusu, Papua

Lokasi: Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia.

Tablanusu merupakan sebuah desa nelayan yang telah dijadikan sebagai salah satu desa wisata di Papua. Desa ini memiliki keindahan dan keunikan yang dapat dinikmati saat berkunjung. Siapa saja yang berkunjung ke obyek wisata yang ini pasti akan dibuat berdecak kagum.

Tablanusu mempunyai arti tempat matahari terbenam. Pemberian nama ini berkaitan erat dengan sejarah keberadaan desa wisata ini. Menurut cerita, dahulu nenek moyang desa ini berpindah tempat sebanyak dua kali. Awalnya nenek moyang desa ini menghuni dua pulau di teluk yang berada tak jauh dari tempat tinggal yang kedua. Suatu waktu terjadi tsunami yang menyapu wilayah mereka dan menyebabkan mereka berpindah tempat ke wilayah yang lebih aman. Saat berpindah tempat itulah mereka membentuk suatu perkampungan baru yang disebut dengan nama Kampung Tua. Di Kampung Tua tersebut mereka bekerja sebagai peladang yang memiliki pisang dan umbi-umbian sebagai komoditas tanaman utama. Seiring berjalannya waktu, penduduk kampung ini semakin bertambah yang menyebabkan berkurangnya lahan untuk berladang. Dikarenakan oleh hal tersebut, merekapun memutuskan untuk berpindah tempat lagi. Akhirnya mereka menemukan lokasi yang cocok dan memberi nama lokasi tersebut dengan nama Tablanusu. Saat menghuni Tablanusu ini, mereka sudah tidak lagi bekerja sebagai peladang melainkan berganti menjadi nelayan.

Desa wisata ini memiliki keunikan yang lain daripada yang lain karena seluruh wilayah desa ini tertutup oleh kerikil hitam yang mengkilap. Konon kerikil-kerikil hitam tersebut sudah ada sejak nenek moyang Tablanusu memutuskan untuk berpindah tempat ke sini. Hamparan kerikil hitam tersebut jika diinjak akan menimbulkan suara seperti isak tangis. Hal tersebut membuat desa ini mendapat sebutan sebagai Desa Batu Menangis. Jika berkunjung ke desa Tablanusu, cobalah untuk melepas alas kaki dan berjalan di atas hamparan kerikil untuk merasakan sentuhan pijat refleksi alam.

Ruang lingkup wisata di desa ini terbagi terbagi ke dalam beberapa wisata :
a. Wisata Alam
Terdapat hutan desa dimana dapat menemukan berbagai jenis tanaman dan mendengarkan merdunya kicauan aneka burung. Ada pula Danau Dukumbo yang masih sangat alami dimana terdapat berbagai jenis ikan seperti ikan bandeng (chanos chanos), ikan mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas (cyprinus carpio). Tak jauh dari desa ini terdapat dua pulau yang banyak ditumbuhi oleh bunga anggrek. Saat senja tiba, berbagai jenis burung terbang menuju kedua pulau tersebut untuk singgah. Pemandangan sunset pun semakin menawan dengan siluet berbagai burung tersebut yang hinggap berjejer di ranting pepohonan.

Untuk wilayah perairannya, Desa Tablanusu memiliki panorama pantai yang indah ditemani oleh air laut yang bening dan tenang sehingga aman untuk berenang. Menyelam juga merupakan kegiatan yang mengasyikkan saat berada di pantai Desa Tablanusu yang mempunyai beragam keindahan biota laut terutama terumbu karang yang masih terjaga kelestariannya ditambah dengan ikan berwarna warni yang hilir mudik menambah indahnya pemandangan alam bawah lautnya. Jika ingin berburu ikan di wilayah perairan ini, kamu dapat memancing atau menggunakan cara tradisional yaitu dengan tombak atau panah air. Untuk berburu ikan secara tradisional, dapat dilakukan bersama dengan nelayan Desa Tablanusu yang pergi berburu ikan pada malam hari. 

b. Wisata Budaya
Di Desa Tablanusu terdapat sepuluh suku yang terbagi secara adat : Suku Sumile, Danya, Suwae, Apaserai, Serantow, Wambena, Semisu, Selli, Yufuwai, dan Yakurimlen. Ketika berkunjung ke desa wisata ini maka masyarakat Desa Tablanusu akan memberikan sambutan yang hangat dan bersahabat. Membaur dan mengakrabkan diri dengan masyarakat Desa Tablanusu sangatlah mudah, hanya dengan sebuah pinang karena masyarakat di desa wisata ini juga senang mengkonsumsi pinang selayaknya masyarakat Papua pada umumnya. 

Masyarakat Desa Tablanusu juga mengadakan acara ritual ruwatan yang diadakan setahun atau dua tahun sekali untuk meruwat lokasi perairan yang mempunyai banyak terumbu karangnya. Acara ritual ini dilakukan untuk melestarikan laut agar selalu mendapatkan berkah dari laut dan masyarakat desa ini biasanya menggelar dua acara ritual : ritual Sasi dan ritual Tiyatiki. Ritual Sasi dilakukan dengan cara menancapkan dahan pohon kayu besi di tempat-tempat yang terdapat banyak ikan, terutama di tempat yang mempunyai banyak terumbu karang. Untuk ritual Tiyatiki sendiri merupakan acara ritual yang melarang untuk  menangkap ikan selama beberapa hari dalam waktu yang telah ditentukan.

c. Wisata Sejarah
Banyak sisa-sisa peninggalan sejarah yang terdapat di desa seluas 230,5 hektar ini. Tanki-tanki minyak, landasasan meriam dan dermaga bekas pendaratan tentara sekutu merupakan peninggalan tentara sekutu pada masa Perang Dunia II yang dapat ditemui saat berwisata ke desa ini. Obyek wisata sejarah lainnya yang dapat ditemukan di Tablanusu antara lain sebuah makam yang berada di dekat gereja yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai makam salah satu tokoh masyarakat dan merupakan seorang pendiri gereja. Ada juga sebuah monumen salib yang merupakan lambang untuk mengenang sejarah masuknya agama Kristen ke Tablanusu pada sekitar tahun 1900.

Di desa wisata ini juga telah tersedia beberapa fasilitas wisata seperti pemandu wisata, gereja, persewaan perahu, pasar ikan dan berbagai warung yang menyediakan beraneka makanan, minuman dan souvenir khas masyarakat Desa Tablanusu. Tidak ada penginapan di Desa Tablanusu, namun jika ingin menginap di desa wisata ini dapat menyewa rumah-rumah penduduk sambil membaur dengan kehidupan asli mereka yang akan membuat kunjungan wisata di desa ini menjadi lebih berkesan. Atau dapat pula mendirikan tenda untuk berkemah, menginap di alam Desa Tablanusu yang bisa dilakukan di beberapa lokasi seperti di tepi sungai maupun di tepi danau.

Jika berencana berwisata ke Desa Tablanusu ini, dapat memulainya dari Kota Jayapura menggunakan bus yang menuju Kota Sentani yang berjarak sekitar 33 km. Setiba di Kota Sentani dilanjutkan dengan menggunakan bus atau menyewa mobil menuju Dermaga Depapre yang memakan waktu sekitar 2 jam. Kemudian dari Dermaga Depapre dilanjutkan menuju Dermaga Tablanusu yang memakan waktu sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu bermesin. Selama perjalanan menyusuri perairan menuju Dermaga Tablanusu yang merupakan satu-satunga pintu masuk ke desa wisata Tablanusu ini akan disuguhi pemandangan alam yang masih sangat alami, asri dan eksotik yang akan membuatmu terkesima. Selain itu, air yang jernih dan bersih serta barisan perbukitan dan pegunungan dengan udara yang bersih dan sejuk siap menemanimu sepanjang perjalanan ini. Sesampainya di Dermaga Tablanusu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan menuju Desa Tablanusu dan bersiaplah melihat keramahan, keindahan dan keunikan desa wisata yang berada di timur Indonesia ini.



Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Kuliner

Artikel berikutnya »

Seni dan Budaya

Artikel berikutnya »

Tips Wisata

Artikel berikutnya »
 
Copyright © www.halowisata.com
Bantul, Yogyakarta, Indonesia
DMCA.com